PASURUAN - Di momen hari libur pasca Perayaan Idul Fitri 1445 H / 2024, Kepolisian Resor Pasuruan terus meningkatkan Patroli wilayah serta memantau sejumlah objek destinasi wisata dan rekreasi di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Kapolres Pasuruan AKBP Teddy Chandra, S.I.K., M.Si. yang memimpin langsung kegiatan Patroli dan pengecekan tempat Wisata tersebut didampingi PJU Polres Pasuruan.
Objek Wisata yang dilakukan pengecekan diantaranya tempat wisata Kebun Raya Purwodadi, Taman Safari II Prigen, dan Wisata Ngopi Bareng Pintu Langit Prigen Kabupaten Pasuruan.
Di sela kegiatan, Kapolres Pasuruan mengatakan bahwa selain memastikan kondusifitas keamanan, pihak Kepolisian juga mengecek dan memastikan kelayakan wahana maupun tempat permainan yang terdapat di masing-masing tempat Wisata.
Baca juga:
Baharkam Polri Evaluasi Penanganan Pandemi
|
"Patroli dan pengecekan ini dilakukan guna memberikan kenyamanan kepada masyarakat di saat melaksanakan hari libur di suasana Idul Fitri Tahun ini, " ujar Kapolres, Minggu (14/04/2024).
Ia juga mengatakan pengamanan dilakukan secara maksimal untuk menekan kerawanan Kamtibmas seperti aksi kejahatan, kemacetan, maupun potensi kecelakaan lalu lintas bagi pengunjung.
“Oleh karenanya, kita lakukan pengecekan di sejumlah Taman Rekreasi dan Objek Wisata hingga melakukan pengamanan pada tempat Wisata yang menjadi pusat keramaian Masyarakat", imbuhnya.
Menurut Kapolres Pasuruan, pengecekan ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, seiring dengan jumlah pengunjung yang di prediksi akan terus meningkat selama masa liburan.
Berkaitan dengan hal tersebut Kapolres Pasuruan menghimbau kepada pengelola objek wisata untuk memastikan kelayakan wahana rekreasi, pengelola objek wisata juga diminta menyediakan perangkat keselamatan bagi para pengunjung.
"Pastikan keamanan dan kenyamanan menjadi hal prioritas bagi para pengunjung wisata, keselamatan pengunjung harus selalu diutamakan, ”tegasnya.
Ia meminta jika pengunjung sudah mulai padat agar dibatasi tiket masuknya guna menghindari penumpukan pengunjung yang dapat mengganggu kenyamanan para pengunjung lainnya.
“Kapasitas di wilayah obyek wisata harus diperhatikan, jika memang sudah penuh maka loket ditutup dulu, " tegas AKBP Teddy. (*)